Kamis, 16 Juni 2016

FACING THE GIANTS


Selama 6 tahun karir sebagai pelatih tim football, Grant Taylor tidak pernah memenangkan sebuah musim kompetisi. Kepercayaan diri pelatih ini tergerogoti. Apalagi setelah pemain terbaik di timnya pindah ke sekolah lain agar dapat bergabung ke tim football yang lebih bagus. Setelah kalah di tiga pertandingan pertama di musim kompetisi, pelatih Taylor mengetahui bahwa sekelompok orangtua murid sedang mendiskusikan agar pelatih ini dipecat. Ditambah lagi tekanan dari kondisi keuangan pribadi yang parah. Pelatih Taylor benar-benar kehilangan harapan dalam mengatasi perasaan takut dan kegagalan yang di alaminya. Tetapi sebuah mimpi dan kejadian aneh yang terjadi dalam hidupnya. Pelatih Taylor tiba-tiba membantu dia untuk menemukan tujuan atau purpose yang lebih besar daripada sekedar menang dalam pertandingan. 

Perjalanan spiritual yang terjadi dalam dirinya dan keberanian untuk percaya dengan tuhan membuatnya mampu membuat semangat baru di timnya. yang pada akhirnya membuahkan keberhasilan di dalam dan di luar lapangan football. 

Ada satu bagian dari film ini yang menurut saya sangat inspirasional. Yaitu pada saat latihan, kapten tim (Brock) meragukan kemampuan timnya untuk menang dalam pertandingan berikutnya yang akan menghadapi tim yang jauh lebih kuat. 

Untuk mengajarkan nilai pantang menyerah dan memberikan kemampuan baik dari dirinya, Pelatih Taylor meminta kapten tim untuk melakukan latihan mengangkat tubuh temannya dan menyeberangi lapangan (Death Crawl). Pelatih Taylor memintanya untuk melakukan yang terbaik, setelah itu mata kapten tim ditutup agar tidak tahu sudah menyeberang seberapa jauh. Pelatih Taylor terus memberikan semangat dan memintanya melakukan yang terbaik walaupun tim kapten sudah kecapaian dan ingin menyerah. 



















"ketika sesuatu menjadi semakin berat, saat itulah kita harus terus melanjutkan perjalanan tanpa menyerah."

"DONT QUIT! KEEP GOING!"

DO YOUR BEST! GIVE EVERYTHING YOU GOT!"



sumber:

http://www.kompasiana.com/danielnotolegowo/facing-the-giants-perjuangan-kebangkitan-keberanian-dan-keyakinan_54f7af7ea33311df1d8b475b

http://christiananswers.net/spotlight/movies/2006/facingthegiants2006.html


Rabu, 13 April 2016

Good Will Hunting

Good Will Hunting
















Film GOOD WILL HUNTING menceritakan tentang seorang pemuda berandalan yang berasal dari Boston Selatan bernama Will Hunting (Matt Damon). Will Hunting semenjak kecil sudah terbiasa dengan kehidupan yang keras dan juga tanpa aturan. Hal tersebutlah yang membuat ia selalu berganti-ganti pekerjaan karena sifatnya yang urakan dan selalu membuat kekacauan. Sehingga tidak pernah ada tempat kerja yang tahan dengan perilakunya tersebut.

Namun ada satu kelebihan yang dimiliki oleh Will Hunting namun tidak diketahui oleh semua orang kecuali temen-temen dekatnya - Chukie (Ben Afflek) Morgan (Casey Afflek) dan Billy (Cole Hauser). Yaitu ternyata Will menpunyai kecerdasan otak yang melebihi manusia rata-rata bahkan dianggap bisa menyamai kecerdasan Albert Einstein. Namun kecerdasan milik Will selalu tertutupi dengan sifatnya yang berandalan dan seenaknya diri. Hingga kemudian, Will mendapatkan pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih di sebuah Universitas. Kehadiran Will di tempat tersebut tentunya tidak pernah diperdulikan oleh siapapun karena mereka menganggap bahwa Will tidak memiliki kemampuan apapun. Hingga kemudian Will bertemu dengan seorang dosen di universitas tersebut sekaligus seorang professor matematika bernama Prof. Gerald Lembau (Stellan Skarsgard).

Ternyata Will berhasil memecahkan soal-soal matematika rumit yang diberikan oleh Prof. Lembau. Hal tersebut tentu saja membuat profesor yang pernah memenangkan Nobel Prize tersebut menjadi begitu terkagum dengan kemampuan yang dimiliki oleh Will. Ia kemudian menyadari bahwa Will memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Namun ada satu hal yang menjadi minus dari Will yaitu sifat buruknya.

Hal tersebutlah yang membuat profesot Lembau tertarik untuk menghilangkan sifat buruk yang dimiliki oleh Will dan menonjolkan kecerdasan yang ia miliki. Namun ternyata hal yang tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi Will telah tebiasa dengan hidupnya yang serba berantakan. Hingga akhirnya prof. Lembau meminta bantuan kepada seorang psychologist bernama Sean (Robin Williams) - teman lamanya prof. Lembau.

Setelah mengetahui kasus dari Will Hunting, Sean pun tertarik untuk bisa membuat Will Hunting untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berbagai cara dan metode unik dilakukan oleh Sean untuk membuat Will bisa memanfaatkan kecerdasan yang ia miliki.